Rabu, 21 April 2010

Reksa Dana Syariah Diprediksi Pimpin Pasar

0 komentar
JAKARTA - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) memprediksi perkembangan reksa dana syariah bakal leading (lebih tinggi) dibandingkan reksa dana konvensional pada tahun ini.
Hal itu dikatakan Abiprayadi Riyanto, Ketua Umum APRDI usai Sosialiasi Aturan Reksa Dana dan Peluncuran Website Data Reksa Dana di kantor Bapepam-LK, Jakarta, kemarin.

Menurut Abi, pertumbuhan reksa dana syariah disebabkan adanya perkiraan bakal tetap atau naiknya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI). Kenaikan tersebut dipastikan bakal mempengaruhi sejumlah perusahan sektor finansial. “Sesuai ketentuan, reksa dana syariah tidak bisa masuk sektor keuangan dan mereka lebih banyak di sektor syariah yang bakal mengalami pertumbuhan,” kata dia.

Data APRDI menunjukkan, produk reksa dana syariah saat ini memiliki porsi pangsa pasar sebesar 10 persen dari seluruh produk investasi tersebut.
Abi melanjutkan pertumbuhan reksa dana di Tanah Air sangat tergantung pada target pertumbuhan ekonomi nasional. “Soal adanya kemungkinan perpindahan dana KPD ke reksa dana, hal itu bisa terjadi bisa juga tidak terjadi,” ujar dia.

Di tempat sama, Kabiro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto mengungkapkan, Bapepam-LK mencatat total nilai aktiva bersih industri reksa dana atau NAB per April 2010 mencapai Rp 116,056 triliun dengan jumlah unit sebanyak 71,24 triliun. 

Nilai NAB ini turun dari posisi Maret 2010 sekitar Rp 116,882 triliun dengan jumlah unit sebanyak 70,291 triliun. Djoko mengatakan, jika dilihat posisi Februari, NAB industri reksa dana ini berkembang pesat. Posisi Februari, total NAB masih Rp 115,005 triliun dengan jumlah unit sebanyak 70,529 triliun, bahkan melampau posisi Januari senilai Rp 110,389 triliun dengan jumlah unit sebanyak 420,65 triliun.

Menurut dia, perkembangan reksa dana ini dilatarbelakangi dengan membaiknya ekonomi. Diharapkan dengan adanya sosialisasi reksa dana dan launching pusat informasi reksa dana bisa menumbuhkan pangsa pasar reksadana. “Launching-nya data reksa dana ini didukung dengan data wappred, stakeholders dan data pemilik manajer investasinya. Namun data ini akan disempurnakan dalam waktu dekat ini,” kata Djoko.

Menyoal apakah data ini akan kembali tidak berfungsi, Djoko malah tertawa. “Jika mati lampu, ya pasti ditutup lah,” katanya sembari bercanda. Ia pun mengharapkan sistem data reksa dana ini masih terus dalam perbaikan-perbaikan lantaran statistik masih perlu diupdate. 

“Kita juga menambahkan keluhan pelaku pasar modal dan satgas guna mendukung pusat informasi reksadana,” ucapnya.(jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar