Dalam pidato terakhirnya di tengah seluruh pegawainya dalam acara perpisahan sore ini (24/5), Anggito menyampaikan bahwa keputusannya tersebut adalah murni menjaga harga dirinya. Dirinya pun berharap agar dia menjadi orang terakhir yang menjadi korban dari permasalahan yang saat ini menimpanya.
"Jangan lagi ada yang menangisi kepergian saja. Saya tidak punya kata-kata lain selain ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada BKF dari saya dan keluarga. Biarlah saya menjadi orang terakhir yang menghadapi masalah ini," ujarnya.
"Apa yang saya lakukan adalah yang lazim dan biasa, mari kita cam-kan, menjadi pemimpin itu hanya sementara, tidak ada pemimpin yang abadi, makanya jangan sewenang-wenang. Orang lain juga punya harga diri jadi sebaiknya tidak sewenang-wenang," tegasnya.
"Kita tidak boleh takut pada manusia, tapi kepada Allah," tukasnya.(net)


0 komentar:
Posting Komentar