Senin, 10 Mei 2010

Dahlan Iskan Akui Praktik Calo Dalam Pemasangan Listrik

0 komentar
JAKARTA–PT PLN (Persero) mengakui adanya calo dalam pemasangan listrik baru sehingga biaya pemasangan listrik menjadi lebih mahal. Praktik calo tersebut sudah dilakukan sejak lama.
Menurut Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, munculnya calo-calo tersebut karena daya listrik di tanah air masih belum mencukupi untuk memenuhi daftar tunggu calon pelanggan baru sehingga siapa yang punya uang dan dia mau bayar lebih mahal maka dia bisa lebih cepat mendapatkan sambungan dengan difasilitasi calo-calo tersebut.

“Saya tidak dapat pungkiri kalau penyelewengan itu memang benar terjadi dan semua orang tahu itu,” kata Dahlan, Kamis (6/5).

Dahlan menyatakan, dirinya kesulitan jika harus memberantas calo-calo tersebut satu persatu karena jumlahnya yang begitu banyak. Perseroan pun telah menerapkan sanksi kepada para petugas PLN yang ikut terlibat dalam kegiatan pencaloan tersebut tapi tetap saja hal ini terjadi di lapangan.
“Masalahnya calo-calo ini di luar organik PLN sehingga semakin sulit diberantas,” katanya.
Menurutnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan yaitu dengan terus meningkatkan daya listrik yang dimiliki PLN sehingga BUMN listrik itu bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di tanah air.

“Kalau daya listrik yang dimiliki PLN mencukupi, maka itu akan hilang dengan sendirinya. Jadi jurus sapu jagad-nya adalah PLN harus punya daya yang cukup untuk penuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah pelanggan PLN mengaku terbebani dengan besarnya biaya pemasangan listrik yang mencapai jutaan rupiah, meski tarif resmi dari PLN sebenarnya hanya beberapa ratus ribu rupiah saja.
General Manajer PLN Disajaya dan Tangerang, Purnomo Willy sebelumnya mengungkapkan, untuk wilayahnya, biaya pemasangan listrik baru belum ada kenaikan yakni Rp 300 per BA tanpa uang jaminan.
Sehingga jika seorang calon pelanggan ingin memasang listrik dengan daya 900 VA, maka biaya pemasangannya sebesar Rp 270.000, sedangkan untuk pemasangan 1.300 VA maka biaya dikenakan adalah senilai Rp 390.000.

Sedangkan jika ada calon pelanggan yang ingin bermigrasi ke listrik prabayar, mereka hanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.500 hingga Rp 25.000. Pelanggan dengan daya 2.200 VA ke bawah akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.500, sementara pelanggan di atas 2.200 VA dikenakan tarif Rp 25.000.

Namun berdasarkan penuturan sejumlah pembaca, biaya pemasangan listrik untuk di luar Jakarta bisa mencapai jutaan rupiah. Seorang pembaca menuturkan, di Jawa Barat, biaya pemasangan listrik 1.300VA mencapai Rp 1,2 juta.
Jika mengacu pada tarif resmi, maka biaya pemasangan 1.300VA adalah Rp 390.000. Biaya Konsuil sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM np 1567 K/20/MEN/2010 per 21 Maret, untuk 1.300VA adalah Rp 93.500. Sehingga diperkirakan sisa biaya sekitar Rp 770 ribu adalah untuk biaya kontraktor.(net)

0 komentar:

Posting Komentar