Dalam pidato resminya, Rabu (5/5) sore ini, Presiden hanya menyebutkan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan reformasi di bidang keuangan, perpajakan dan bea cukai yang dirintis oleh Sri Mulyani.
"Pengganti Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang baru nanti akan tetap menjalankan kebijakan pemerintah yang mengedepankan kebijakan makro ekonomi dan kebijakan fiskal yang prudent," kata Presiden Yudhoyono.
Kebijakan itu, menurut Presiden, akan digunakan sebagai penyangga, sebagai landasan dan sebagai pra-kondisi atas pembangunan ekonomi dan dunia usaha di Indonesia.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden akan mempertimbangkan secara hati-hati mengenai pengganti Sri Mulyani. "Kalaupun tidak secara defenitif menteri keuangan yang baru itu ada, itu bisa saja dirangkap oleh Menko Perekonomian," kata Julian seraya menambahkan bahwa penempatan Sri Mulyani sebagai Managing Director adalah atas inisiatif Bank Dunia.
"Bank Dunia lembaga yang sangat institutionalized. Masa iya ada paksaan. Tidak ada kaitan dengan (Bank Century). Mereka punya mekanisme sendiri. Pasti dengan pertimbangan khusus dan istimewa makanya beliau bisa menempati posisi itu," katanya.(net)


0 komentar:
Posting Komentar