JAKARTA- Stok beras saat ini tersedia sebanyak 1,4 juta ton. Jumlah ini bisa memenuhi kebutuhan Beras Miskin (Raskin) selama enam bulan ke depan. “Sekarang 1,4 juta ton hingga 3 Mei 2010. Itu kalau 1,4 untuk raskin enam bulan,” ujar Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi, di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (4/5). Meski demikian, Bayu meminta agar stok beras tetap konsisten pada kisaran 1,5-1,6 juta ton.
Untuk realisasi penyaluran raskin, Sutarto menyatakan hampir mendekati 90 persen pada bulan lalu. “Penyaluran raskin saat ini sudah mendekati target. Kan setiap bulan ada target, bulan lalu mendekati 90 persen,” ujarnya.
Kualitas Buruk Picu HPP Gabah Rendah
Rendahnya kualitas Gabah Kering Giling (GKG) pada level petani adalah salah satu penyebab harga di tingkat petani turun. “Tapi kan harga rata-rata totalnya masih di atas HPP. Ada masalah-masalah di dalam harga gabah itu, di antaranya adalah karena masalah mutu,” Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi, di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (4/5).
Berdasarkan data BPS, dari keseluruhan observasi selama april, terdapat 151 observasi (23,27 persen) kasus harga di bawah HPP ditemukan di tingkat penggilingan, masing-masing sebanyak 17 observasi (41,46 persen) pada gabah kualitas GKG dan 134 observasi (22,04 persen) pada gabah kualitas GKP.
Harga beras dunia yang menurun drastis menyebabkan sektor beras Indonesia rawan penyelundupan. “Ada potensi kerawanan penyelundupan beras. Kecenderungan ini karena penurunan harga internasional yang cukup drastis,” jelasnya. Menurutnya, untuk mengantisipasi hal tersebut Bank Indonesia harus turun tangan. “Penyelundupan ini rawan dan harus dicermati,” ujarnya.(net)


0 komentar:
Posting Komentar