Selasa, 11 Mei 2010

PLN Disiapkan Ambil Alih Proyek Asahan III

1 komentar
JAKARTA- Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menganggap tidak ada masalah untuk PLN membangun proyek PLTA Asahan III. “Sampai saat ini belum ada pengaduan dari PLN. Dengan demikian, kami merasa kalau proyek PLTA Asahan III aman-aman saja,” kata Menneg BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (10/5).

Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Listrik (LPE), Jackobus Purwono mengatakan proyek Asahan III oleh Pemerintah melalui keputusan di Wapres yang dihadiri beberapa menteri terkait sudah memutuskan kalau PLN yang membangun proyek tersebut. 

Bahkan menurut Jack, proyek PLTA Asahan III sudah dimasukkan dalam Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik PLN. “Proyek Asahan III sudah dimasukkan serta sudah disetujui pemerintah melalui Kementerian ESDM,” tukasnya.
Artinya, dalam mengembangkan proyek ini PLN tidak perlu mendapatkan izin dari pemerintah pusat. Sementara khusus izin lokasinya memang harus didapat PLN dari Pemda.

Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menegaskan sampai sekarang PLN belum juga mendapatkan izin lokasi pembangunan dari Pemda (bupati dan Gubernur). Padahal, lanjutnya, sejak 2004 yang lalu PLN sudah mengajukan izin lokasi kepada Pemda, tetapi belum juga dikeluarkan.

Dalam melanjutkan proyek PLTA Asahan III, PLN sudah mendapatkan restu pemerintah pusat, bahkan sumber pendanaan sudah disiapkan, yaitu dana pinjaman dari Jepang sekitar US 250 juta dolar dan sisanya pendanan lokal.
PLN Tenderkan Listrik Bawah Laut Jawa-Bali
Sementara itu, PT PLN (Persero) dalam hitungan hari akan mengumumkan pemenang tender pembuatan kabel listrik bawah laut dari Jawa ke Bali senilai US 60 juta dolar. Hal tersebut dikatakan Direktur Utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan di Jakarta, Senin (10/5). 
“Pemenang tender pembuatan kabel jaringan listrik bawah laut akan diumumkan dalam hitungan hari lagi,” katanya.
Ia menjelaskan adapun nilai proyeknya mencapai US 60 juta dolar. Ia menceritakan sejak dibuka peminat proyek pembuatan kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Jawa dengan Bali mencapai 12 perusahaan.

Kemudian jumlah perusahaan menyusut, kemudian sisa enam perusahaan, dan nanti pada akhirnya akan tersisa satu perusahaan saja.

Menurut Dahlan untuk menghindari seringnya terjadi kerusakan akibat terseret kapal yang melintas, maka ke depannya pemasangan kabel bawah laut akan mengikut alur, permukaan tanah dibawah laut. Nanti akan disesuaikan betul dengan bentuk tanahnya. Adapun beberapa perusahaan peserta tender antara lain ada yang dari Eropa, China dam juga dari Jepang.(net)

1 komentar:

AMISHA says:
12 Juni 2020 pukul 02.59

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Posting Komentar