Sabtu, 15 Mei 2010

Presiden Umumkan Menkeu Baru 20 Mei Mendatang

0 komentar
JAKARTA- Pengumuman Menteri Keuangan yang baru akan dilakukan pada hari Kebangkitan Nasional atau 20 Mei 2010 mendatang. 
Kendati tidak menyatakan secara gamblang, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan demikian. “Pokoknya Presiden akan mengumumkan, karena sebelum Ibu Sri Mulyani bertugas,” ujar Hatta ketika ditemui di kantornya, Jumat (14/5).

Ia mengungkapkan penetapan menkeu yang baru akan dilakukan bersamaan dengan Wakil Menteri Keuangan. “Jadi spekulasi kapan, apakah nanti dirangkap itu tidak betul. Saya tadi barusan dengan Bapak Presiden sudah konfirmasi, sebelum Bu Sri Mulyani bertugas ke tempat yang baru,” katanya.

Sementara ketika dikonfirmasi kepastian tanggal pengumumannya, Hatta hanya memaparkan jadwal lawatan dinas Presiden SBY. Pasalnya, Presiden adalah pihak yang berhak memberi pengumuman tersebut.
“Selasa, 18 Mei nanti, presiden masih di Malaysia, beliau kembali tanggal 19. 17 Mei juga masih di sana. Bapak Presiden ada acara di Bandung tanggal 21,22,23 Mei. Jadi bisa kalian tebaklah,” ungkapnya sambil tersenyum.

Ia juga mengungkapkan, saat ini Presiden telah mengantongi nama-nama calon Menkeu pengganti Sri Mulyani.

Dua Kementerian Masih Kurang Serap Anggaran
Sementara itu, memasuki kuartal II 2010 ada dua Kementerian dan Lembaga (K/L) yang harus digenjot penyerapan anggaran yaitu Kementerian PU dan kementerian Perhubungan. 
Hal itu dikatakan Menkeu Sri Mulyani usai rapat bidang ekonomi dengan Wakil Presiden, Boediono di Istana Wapres, Jumat (14/5). “Tadi kita laporkan kepada Bapak wapres, ada 2 K/L yang perlu dipacu penyerapannya, karena dari sisi presentasi tahun ini, dibandingkan tahun lalu lebih rendah yaitu Kementerian PU dan kementerian Perhubungan,” katanya.
Sri Mulyani menjelaskan, Kementerian PU dalam penyerapan belanja K/L mencapai Rp 4,6 triliun pada minggu pertama Mei tahun ini dan tahun lalu Rp 6,2 triliun. Perhubungan untuk Mei ini Rp 1,9 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,2 triliun. Sedangkan Kementerian yang lain termasuk Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama yang memegang anggaran cukup tinggi dan Kementerian Kesehatan semuanya menyerap lebih tinggi dari nominal. 
“Jadi masih on track. Itu dari sisi kondisi ekonomi dikaitkan dengan anggaran penyerapan,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,8 persen. Sedangkan estimasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalami pertumbuhan mencapai 9,8 persen. Secara nominal belanja K/L untuk 2010 pada awal Mei ini mencapai Rp 68,5 triliun. Kalau dibandingkan tahun lalu sampai awal Mei 2009, mencapai Rp 64,6 triliun secara nominal lebih tinggi.

Belanja pemerintah pusat sampai Mei tanggal 7 totalnya mencapai Rp 68,5 triliun (18,7 persen). Sedangkan tahun lalu sebesar Rp 64,6 triliun (20,5 persen). 

Selain itu, situasi terakhir kondisi APBN masih surplus Rp 50,9 triliun. Untuk tingkat pembiayaan yang sudah dilakukan eksekusi mencapai Rp 40 triliun. “Jadi Kondisi APBN dalam posisi kelebihan pembayaran atau holding cash sekitar Rp91 triliun,” jelasnya.(net)

0 komentar:

Posting Komentar