Kamis, 27 Mei 2010

Tarif Kereta Ekonomi Naik Semester II 2010

0 komentar
JAKARTA- PT Kereta Api (Persero) menyatakan tarif kereta api kelas ekonomi semua jurusan akan mengalami penyesuaian mulai semester II-2010.
Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan berharap, tarif kereta api kelas ekonomi tersebut dapat naik 50 persen. ”Harapan saya bisa naik 50 persen selama dua tahun dan dilakukan bertahap,” kata dia di Jakarta, Rabu (26/5).

Dia menjelaskan, kenaikan tarif tersebut dilakukan secara bertahap di setiap semester. Kenaikan tarif tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk mendorong revitalisasi kereta api nasional.

Dengan kondisi saat ini, idealnya tarif kereta kelas ekonomi naik sebesar 70 persen. Sementara, 50 persen sudah mendekati harga keekonomian. ”Bahkan, jika tarif kereta ekonomi dinaikkan jadi batas atas, mungkin tahun lalu pendapatan kami bisa naik menjadi Rp 8 triliun-Rp 9 triliun,” imbuhnya.
Menurut dia, penyesuaian tarif, yang sudah memperhitungkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 10 persen pada Juli mendatang sudah disampaikan kepada pemegang saham, dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, kenaikan tarif tersebut diusulkan lantaran selama delapan tahun ini, tarif kereta ekonomi belum naik. Saat ini, perseroan sedang menunggu keputusan dari pemegang saham terkait persentase kenaikan tarif tersebut.

Dia mengaku, pihaknya lebih memilih menaikkan tarif daripada minta tambahan dana Public Service Obligation (PSO). ”Kami tidak berjuang untuk dapat dana PSO lebih besar, justru kami ingin dilepas pemerintah,” ujarnya.
Sekadar mengingatkan, kenaikan tarif penumpang kereta api kelas ekonomi terakhir terjadi pada 2004, dengan kenaikan antara 10-20 persen dari tarif 2002. Adapun, pada 2009, terjadi perubahan besaran tarif yang diturunkan sekira 7-15 persen.
Jonan mengungkapkan, penumpang kereta pada 2009 mengangkut sebanyak 207 juta penumpang orang, sedangkan angkutan barang hampir 20 juta ton. Tahun ini, diproyeksikan akan mencapai 220 juta penumpang dan 23 juta ton angkutan barang.

Tahun ini, perseroan menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 7,1 triliun. Angka ini meningkat dibanding pendapatan tahun lalu sebesar Rp 6 triliun. Sementara, laba bersih tahun ini diproyeksikan bisa naik dua kali lipat dibanding capaian tahun lalu menjadi Rp 400 miliar.

Meningkatnya pendapatan didukung meningkatnya angkutan barang antara 60-65 persen. Sementara itu, sisanya disumbang dari angkutan penumpang, maupun pendapatan lain-lain, seperti sewa tanah. Untuk mencapai target itu, PT KA juga akan melakukan efisiensi di sejumlah lini, seperti pengadaan barang dan jasa.(net)

0 komentar:

Posting Komentar