Senin, 07 Juni 2010

Bank Antusias Danai Proyek Air Minum

0 komentar
JAKARTA- Bisnis air minum kini mulai dilirik perbankan. Selama setahun terakhir, perbankan telah mengalokasikan kredit Rp 5,5 triliun guna mendanai investasi di bidang penyediaan air minum. 

Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum Tamim Zakaria Amin menuturkan, perbankan yang telah bersedia mengucurkan dananya, antara lain, BRI sebesar Rp 1,8 triliun, BNI Rp 1,8 triliun, Bank Jabar?Banten Rp 100 miliar, dan Bank Mandiri Rp 1,8 triliun. 

Antusiasme tersebut diduga terkait penerbitan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Suku Bunga oleh Pemerintah Pusat. Dalam PP tersebut, pemerintah memberikan subsidi bunga dan menjamin pinjaman yang diberikan perbankan pada PDAM untuk investasi air bersih.

Meski demikian, pinjaman yang diberikan perbankan masih jauh dari kebutuhan minimum pelayanan air bersih yang ditargetkan pemerintah. Pemerintah memprediksi, dibutuhkan investasi Rp 78,4 triliun di sektor air bersih. 

Dana itu dibutuhkan untuk penyediaan air baku 85 ribu liter per detik sebesar Rp 7,4 triliun, pengembangan unit produksi 65 ribu liter per detik sebesar Rp 17 triliun, dan pengembangan jaringan pipa distribusi dan pelayanan sebesar Rp 54 triliun. 
Sejauh ini, pinjaman masih diberikan pada Perusahaan Daerah Air Minum yang memiliki kinerja keuangan sehat, telah menerapkan tarif full cost recovery, dan telah mengikuti program restrukturisasi utang yang digelar Kementerian Keuangan.

Menurut Tamin, cakupan pelayanan air minum dengan sistem perpipaan masih sangat rendah. Pada 2009, baru 25,6 persen populasi yang mendapat layanan air bersih dengan sistem perpipaan. Rinciannya, 35 populasi di perkoraan dan 14,3 persen populasi di perdesaan. 

“Untuk memenuhi target Millenium Development Goal’s, pelayanan air minum dengan perpipaan dan non perpipaan harus meningkat menjadi 60,3 persen, yakni 57,5 persen di perkotaan dan 61,6 persen di perdesaan,” tuturnya.

Kementerian PU mengharapkan Agustus tahun ini realisasi pinjaman kredit ke PDAM akan bertambah. Saat ini, PDAM Kota Malang, PDAM Kabupaten Bekasi, PDAM Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kabupaten Bandung tengah mempersiapkan akad kredit dengan perbankan. Pinjaman terbesar diajukan PDAM Kabupaten Bekasi sebesar Rp 57 miliar dan terendah Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 51 miliar.

Kementerian PU tahun ini menargetkan pembangunan prasarana dan sarana air baku sebesar 6.431 liter per detik yang tersebar di 25 provinsi. Sedangkan untuk tahun 2011 ditargetkan 5.060 liter per detik di 30 provinsi. 
Berdasarkan data Kementerian PU, jumlah total kebutuhan air di Indonesia mencapai 175 juta meter kubik per tahun. Rinciannya, kebutuhan domestik 6,4 juta m3/tahun, pertanian 141 juta m3/tahun dan industri 27,7 juta m3/tahun. Lebih dari 50 persen kebutuhan air dipenuhi dari air tanah.(net)

0 komentar:

Posting Komentar