JAKARTA- Indonesia ajukan dua sikap dalam pertemuan G20 setingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang digelar di Busan, Korea Selatan pada 3-5 Juni 2010 lalu. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan sikap yang pertama, negara berkembang berharap agar negara maju mau memberikan fasilitas pinjaman siaga tanpa persyaratan yang kompleks kala krisis menerpa. “Tapi jangan juga sampai ada stigma kalau ada multilateral agency di situ. Kita tidak mau ada syarat-syarat,” ungkapnya di Gedung DPR RI, Senin (7/6) petang.
Hal tersebut menurutnya akan dibawa dalam pertemuan G20 lebih lanjut di Toronto, Kanada untuk tingkat pemimpin. Selain itu, menkeu mengatakan dalam pertemuan G20 dimintakan agar ada konsolidasi kepada negara-negara yang memiliki rasio utang tinggi diminta untuk berani menurunkan beban utang mereka dan mengurangi defisit anggaran, terkait krisis Eropa. “Semuanya dan itu membuat kita semua waspada,” ujarnya.
Menurut Agus kebijakan yang disepakati dalam G20 tersebut sudah sesuai dengan apa yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia. “Defisit kita bahkan sudah diturunkan dari 2,1 persen (Rp133,7 triliun) menjadi 1,7 persen (Rp 118,3 triliun) pada 2011 mendatang,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar