“Australia bertekad menghasilkan LNG dari CBM tahun 2014. Kalo kita ingin jadi pionir, maka sebelum itu sudah harus bisa menghasilkan LNG dari CBM,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam situs resmi Dirjen Migas, Minggu (6/6).
Sebelumnya Presiden Direktur Vico Indonesia Craig Steward, menyatakan tekadnya untuk memproduksi LNG dari CBM pada tahun 2012 dengan memanfaatkan kilang LNG Bontang.
CBM Indonesia berada di cekungan Sumatera Selatan (183 TCF), Barito (101,6 TCF), Kutei (89,4 TCF) dan Sumatera Tengah (52,5 TCF) untuk kategori high prospective. Cekungan Tarakan Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0 TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori medium. Sedangkan cekungan Sulawesi (2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective.
CBM telah diusahakan secara komersial di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, China dan Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah, kondisi pengusahaan CBM di Indonesia lebih mendekati ke Powder River Basin USA dimana tingkat kematangan batu bara berada pada sub-bituminus.(net)
0 komentar:
Posting Komentar