Kamis, 01 Juli 2010

Jelang Lebaran, Harga Barang Bergejolak

0 komentar
JAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga saat ini masih belum mengambil tindakan terkait terjadinya gejolak harga bahan pangan menjelang hari Lebaran. Pasalnya, di setiap daerah masih bisa mengatasinya dengan pasokan yang masih ada.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Subagyo menyatakan, Kemendag mencatat, kenaikan bahan pangan tertinggi adalah sayur seperti cabai, bawang, kentang, dan tomat. “Tapi, tendensi kenaikan untuk akhir bulan ini tidak sebesar bulan April saat harga sayuran juga sempat tinggi,” kata Subagyo ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (30/6).

Hal tersebut, menurutnya, disebabkan oleh tingginya curah hujan di sejumlah daerah sehingga berdampak pada hasil panen.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjutnya, memproyeksikan, curah hujan di Jawa akan berkurang pada pertengahan hingga akhir Juli.
“Namun, belum tentu harga akan sempat normal sebelum Puasa, karena pola suplai tak hanya dari daerah tradisional tapi juga luar pulau,” ucapnya.
Subagyo mengakui, pihaknya sudah menginstruksikan dinas-dinas di setiap daerah untuk memantau pergerakan harga pangan.

Berdasarkan pengamatan di delapan daerah di Indonesia, kata dia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Medan, Denpasar, dan Surabaya, ditemukan gejolak harga tidak merata. “Misalnya, di Jakarta bergejolak, di Bandung tidak, dan di Yogyakarta banyak yang naik antara 1-5 persen ketimbang 29 Juni dengan hari sebelumnya, sementara di Makassar, harga beras turun,” paparnya.

Subagyo menilai, pada saat ini, belum perlu membuka keran impor untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen. Karena, kata dia, stok komoditas pangan tertentu di beberapa daerah masih cukup, misalnya Jakarta masih dapat dipasok dari Palembang.
“Untuk operasi pasar juga belum kita lakukan, masih kita pantau. Kecuali untuk beras, karena Bulog sudah punya mekanisme kontrol harganya, jika ada peningkatan drastis lebih dari 10 persen, maka mereka sudah punya cara untuk mengatur harganya,” jelasnya.(net)

0 komentar:

Posting Komentar