Senin, 09 Agustus 2010

Harga Busana Muslim Naik 20 Persen

0 komentar
* Penjualan Produk Elektrik Meningkat

LUBUKLINGGAU- Menjelang Ramadhan 1431 H menjadi peluang emas bagi penjual busana muslim. Pasalnya, mayoritas masyarakat akan menbeli pakaian muslim segala mode untuk persiapan Ramadhan dan lebaran. Kenaikan harga busana muslim ini diperkirakan telah mencapai 20%.

“Harga baju muslim ini naik sebenarnya sudah tradisi setiap menjelang Ramadhan dan lebaran. Sebab peminat banyak tapi stok yang tersedia terbatas. Belum lagi, biaya produksi juga semakin tinggi,” jelas H Syafril Pemilik Toko Mutiara, kepada wartawan koran ini, Minggu (8/8).

Menurut H Syafril, saat ini stok busana muslim di tokonya bertambah 30%. “Kami menyediakan berbagai mode busana muslim, dan stok kami tingkatkan, sebab biasanya peminat meningkat terlebih nanti menjelang lebaran,” tambah Syafril.

Sementara itu, busana muslim banyak diambil dari Padang, termasuk mukena dan jilbab. Biasanya, lanjut Syafril, peminat kelas menengah ke atas lebih memilih busana produk Padang. Sebab dari sana bordirnya bagus, dan jenis mode juga vareatif. Mengenai harga, untuk busana muslim mode gamis dewasa mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu. Sedangkan untuk busana muslim anak-anak harga tawar mulai dari Rp 170 ribu sampai Rp 200 ribu.


Selain busana muslim permintaan produk elektronik juga meningkat. Berdasarkan hasil wawancara wartawan koran ini dengan sejumlah pedagang elektronik di Jalan Jendral Sudirman Kota Lubuklinggau, lemari es paling diminati konsumen.

“Kebanyakan konsumen membeli kulkas (lemari es), sekarang saja per harinya bisa terjual 4 unit. Tapi barang lain seperti televisi juga masih tinggi peminatnya,” jelas Alvian (26), Sabtu (7/8).

Menurut Alvian, tingginya minat konsumen membeli kulkas untuk menyimpan makanan maupun sayuran selama Ramadhan. “Banyak konsumen yang mungkin ingin berjualan, atau sekedar untuk stok rumah tangga, yang membutuhkan alat yang lebih praktis,” jelas Alvian.

Selama dua minggu terakhir ini, lanjut Alvian, dipastikan pembeli akan semakin banyak. “Stok untuk kulkas, AC, televisi, dispenser, mixser, dan blender kami tambah lagi. Sebab kami yakin, menjelang lebaran banyak sekali konsumen membutuhkan produk elektonik,” papar Alvian.

* Harga Daging Sapi Tembus Rp 75 Ribu Per Kg

Harga daging tembus Rp 70 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 10 ribu, sebelumnya Rp 60 ribu per kg.

Sejumlah pedagang daging di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau meyakini harga daging akan terus naik hingga menjelang lebaran, diperkirakan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Menurut Iwan (37), kenaikan harga daging sapi telah terjadi sejak satu bulan yang lalu. Kenaikan harga memang dari pemasok dagaing yang kami ambil di Lampung. Sekarang saja, kami ambil dari pemasok Rp 65 ribu per kg. Sedangkan pelanggan kami tidak mau tahu tentang kenaikan harga ini,” jelasnya kepada wartawan koran ini, Minggu (8/8).


Pelanggan sekarang, lanjut Iwan, maunya dengan harga lama. “Daripada rugi, ya mending kami jual dengan harga Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu. Yang penting bisa mengembalikan modal, dan pelanggan tidak lari,” jelas Iwan.

Hal sama diungkapkan Azhari (38), selama ini pembeli maupun pelanggan tidak berani membeli banyak. “Biasanya pelanggan saya beli 10 kg, semenjak harga naik hanya 7 kg saja. Bahkan ada yang hanya 5 kg. Untung yang kami ambil juga tidak seperti dulu, kalau dulu kami bisa mengambil untung Rp 3.000 per kg. Sekarang, paling banyak kami cuma ambil Rp 1.000 per kg,” jelas Azhari.

Sekarang ini, lanjut Azhari, harga sapi dari pemasok sudah tinggi sekali, Rp 13.500.000 per ekornya. “Dan mentok omset kami per hari sekarang hanya dapat Rp 10 juta,” akunya.

Azhari berharap, pemerintah bisa membantu keadaan ini, dengan menstabilkan harga. “Kalau harga stabil dan pasokan banyak, kami yakin semua lancar. Kami berharap pemerintah bisa turun untuk memberikan himbauan kepada pemasok agar tidak mematok harga terlalu tinggi. Sebab pembeli tidak akan pernah berpikir kenaikan harga dari pemasok. Mereka (pembeli,red) tahunya pedagang yang menaikkan harga,” keluhnya. (Mg03)

0 komentar:

Posting Komentar