Khusus untuk BBM bersubsidi, perseroan berencana mendistribusikan premium sebanyak 21,4 juta KL, solar 11,2 juta KL, dan kerosin (minyak tanah) sebesar 3,8 juta KL.
Sementara untuk penjualan elpiji bersubsidi ditargetkan mencapai 3 juta Metric Ton (MT) dan penjualan non BBM tidak bersubsidi seperti pelumas, elpiji tidak bersubsidi, dan Petrokimia mencapai 5,1 juta KL.
Pada tahun 2011, Pertamina berencana menjual 37,2 juta KL BBM bersubsidi dan tahun 2012 sebanyak 37,8 juta KL. Sementara pada tahun 2013, perseroan memproyeksikan penjualan sebesar 38,8 juta KL dan pada tahun 2014 sekitar 39,3 juta KL.
Dari data tersebut menunjukkan, mulai tahun 2011 penjualan minyak tanah, BUMN Migas tersebut diproyeksikan akan tetap stabil di level 2 juta KL seiring dengan selesainya program konversi minyak tanah ke elpiji.
Sementara pada tahun 2013, Pertamina memproyeksikan penjualan elpiji mencapai 3,8 juta MT, kemudian akan meningkat menjadi 3,9 juta MT pada tahun 2014.
Sementara penjualan solar pada tahun 2011 dan 2012 stabil di level 12,2 juta KL, kemudian naik menjadi 12,3 juta KL di tahun 2013 dan kembali turun menjadi 12,2 juta KL di 2014. Berbeda dengan penjualan BBM bersubsidi terus mengalami peningkatan, penjualan BBM non subsidi BUMN Migas itu justru akan terus menurun.
0 komentar:
Posting Komentar