Rabu, 12 Mei 2010

BI : Hati-Hati Gunakan Internet Banking

0 komentar
JAKARTA – Bank Indonesia meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan fasilitas transaksi elektronik (internet banking). Pasalnya BI saat ini belum mempunyai aturan terkait internet banking ini. Dengan kata lain, BI tidak akan bertanggung jawab jika terjadi suatu fraud atau pembobolan yang mengakibatkan kerugian bagi nasabah.

Hal itu diungkapkan Aribowo, Kabiro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI selepas acara SWIFT Business Forum di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, kemarin. Menurutnya, BI masih akan mengkaji aturan tentang transaksi keuangan melalui online. Pasalnya, selama ini bank hanya memitigasi sendiri transaksi keuangan via online tersebut. “Kami sedang mengkaji apakah akan mendetailkan aturan tersebut. Selama ini kami hanya mengatur tentang kliring hingga kartu kredit. 

Sementara transaksi via internet hanya masing-masing bank-nya sendiri yang mengawasi,” ungkap Aribowo. Jadi, lanjut Aribowo, bagi bank-bank yang telah mempunyai internet banking untuk melakukan transaksi hanya mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai Sistem Informasi. “Jadi detailnya pengaturan internet banking itu belum ada,” jelas Aribowo.

Selama ini BI telah mengawasi kemungkinan fraud pada kartu ATM dan kartu kredit. Setelah ada fraud pada sistem ATM dan kartu kredit pada awal tahun lalu, BI mencurigai kemungkinan fraud bergeser ke kartu debet hingga transaksi via internet banking.

Untuk kartu debet, pihak BI akan mengganti secara bertahap ke kartu debet berchip.
Pihaknya baru akan menguji coba pada tiga bank utama, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Permata Tbk. “Untuk mencegah fraud seperti di ATM dan kartu kredit, BI akan mendorong masyarakat melakukan transaksi non-cash. Salah satunya transaksi via internet banking,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, regulator memang akan ada rencana untuk membuat juklak mengenai internet banking. “Kita sedang kaji dulu potensial-potensial fraud yang kemungkinan bisa terjadi di masa depan. Namun memang sampai saat ini memang belum ada kejadian fraud,” tuturnya.

Kemungkinan besar menurut Aribowo fraud di internet banking memang potensial terjadi.
“Jadi lebih besar kemungkinan menggunakan web browser palsu, di situ kemungkinan terjadi fraud,” tuturnya.(jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar