Nilai tukar rupiah dalam sehari kemarin melemah hampir 100 poin, sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 71 poin.
“Ini fenomena global, kelihatannya ketidakpastian solusi atas krisis. Itu yang membikin panik pasar dan itu berimbas kepada pasar AS, sehingga terjadi kejatuhan ini,” ujar Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution kepada pers di gedung BI Jakarta, kemarin.
Darmin berharap pelaku usaha tetap tenang. Pelemahan mata uang hampir di seluruh dunia. Meski demikian, ia tetap yakin memburuknya perekonomian global tidak akan menyebabkan krisis perekonomian dunia babak II.
“Tidak, jauh dari itu. Karena secara fundamental ekonomi AS juga lebih baik, kemudian Eropa juga menuju lebih baik. Kecuali Yunani dan memang kemudian orang meragukan Portugal dan Spanyol,” ucap Darmin saat menjawab pertanyaan mengenai kekhawatiran kembali terjadinya krisis global.
“Kita tidak sendirian mengalami hal ini, semua mengalaminya. Kita bukan yang terburuk walaupun bukan yang terbaik,” ujarnya.
Darmin mengatakan, situasi pasar finansial seperti saat ini memang rentan sekali membuat investor lari ke dolar AS karena panik.
Bukan hanya pasar uang, IHSG pun mengalami penurunan 71 poin dalam perdagangan saham akhir pekan yang ditutup ke level 2.739. Kepala Bapepam-Lembaga Keuangan, Fuad Rahmani mengatakan, pelemahan indeks lumrah terjadi, namun tidak sebesar dampak krisis di tahun 2008. “Kita kan baru saja selesai resesi global, resesi besar di sejarah dunia.


0 komentar:
Posting Komentar