JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diimbau memiliki data sumber daya alam, khususnya sumber minyak dan gas bumi (migas) di kawasan Indonesia bagian timur. Ini dikarenakan data yang diperoleh pemerintah selama ini disinyalir berasal dari penelitian luar negeri, bukan langsung dari pemerintah RI. Demikian diungkapkan Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, belum lama ini.
"Bagaimana kita bisa menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia Timur kalau tidak punya data. Misalnya, data tentang potensi gas metana batu bara (Coal Bed Methane/CBM) di Indonesia 453 TCF (Trillion Cubic Feet), itu dari mana datanya? Dari luar? Dari the Advanced Energy Technology Institute (AETI) dan Electric Power Research Institute (EPRI). Kita tidak punya," tutur Satya.
Apalagi, pemerintah juga ingin mengembangkan gas shale. Dia mempertanyakan dari mana pemerintah akan memperoleh data gas shale tersebut. Pada akhirnya, menurutnya pemerintah akan meminta kontraktor untuk melakukan penelitian itu. "Negara kan punya wibawa. Harusnya kan negara yang punya data untuk bisa menarik investor. Nah, pada masa kerja Darwin (Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh) sekarang belum muncul ide ini," tukasnya.
Untuk itu, dia berharap pada periode kepemimpinan Darwin Zahedy Saleh sebagai Menteri ESDM saat ini mampu membuat data-data, khususnya di bidang migas di Kawasan Indonesia Timur ini.
Selain data, dia juga mengimbau agar Darwin mampu meningkatkan jumlah investasi di sektor migas. Dia mencontohkan, saat acara the Indonesian Petroleum Association (IPA) pertengahan Mei lalu, hanya satu kontrak yang bernilai USD150 juta, yang lainnya hanya USD5 juta-USD6 juta.
"Waktu IPA misalnya. Cuma satu kontrak yang nilainya USD150 juta, yang lainnya USD5 juta dan USD6 juta, mengenaskan. Makanya, saya minta agar Kementerian ESDM mampu meningkatkan investasi," imbaunya.
Namun menurutnya, upaya peningkatan investasi tersebut jangan hanya berupa komitmen, tapi juga harus terealisasi. "Kalau komitmen, saya masih belum percaya. Untuk itu, kami meminta Pak Darwin supaya investasi migas terealisasi dengan baik," tegasnya.(net)
0 komentar:
Posting Komentar