Menurutnya, sebenarnya masing-masing pelanggan sudah ada simulasinya, tetapi untuk pelanggan di bawah 900VA belum ada simulasi finalnya. “Kalau tidak naik, maka di atas itu akan naik. Tetapi proporsi masing-masing tarif sedang disimulasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kemenneg BUMN mendukung upaya pemerintah (Kementerian ESDM) dan PT Pertamina (Persero) mengurangi konsumsi BBM bersubsidi sehingga beban subsidi BBM bisa berkurang.
Menurut Mohamad Said Didu, program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tersebut sangat bagus karena semakin sedikit kuota BBM bersubsidi, besaran subsidi makin berkurang. “Semakin sedikit kuota BBM bersubsidi itu semakin bagus, karena BBM bersubsidi kan merugikan Pertamina. Intinya kita mendukung langkah-langkah pembatasan konsumsi BBM bersubsidi,” terangnya.
“Memang sudah saatnya orang kaya tidak boleh mengkonsumsi BBM bersubsidi. Jadi harus ada kebijakan yang berani bahwa orang kaya sudah tidak boleh membeli BBM bersubsidi,” jelasnya.(net)


0 komentar:
Posting Komentar