Rabu, 26 Mei 2010

Semen Gresik Siapkan Rp 3 T Akuisisi Pabrik

0 komentar
JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (Persero) telah mengalokasikan dana sekitar Rp 3 triliun untuk mengakuisisi pabrik guna menambah baik positioning Semen Gresik. “Semen Gresik telah mengalokasikan dana sekitar Rp 3 triliun untuk mengakuisisi pabrik eksisting,” kata Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Sucipto dalam acara Indonesian Mining Update di Rizt Charlton Pasific Place, Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, rencana Perseroan untuk mengakuisisi pabrik eksisting dilakukan tahun ini. “Namun semuanya tergantung kondisi pasar. Terkadang kalau pasar bagus orang tidak bakal melepaskan sebagian kepemilikan sahamnya,” ujarnya.

Saat ditanya apakah Semen Gresik akan mengakuisisi pabrik eksisting di Malaysia atau Filipina, Dwi mengatakan yang terpenting lokasinya paling dekat dengan Indonesia dan di daerah tersebut belum ada jaringan distribusi Semen Gresik.
Ia melanjutkan untuk rencana akuisisi di Malaysia, sudah ada sounding awal, namun belum dipastikan kelanjutannya. Rencananya, kalau masuk,
Semen Gresik harus menjadi pemilik mayoritas sehingga bisa mengendalikan jalannya perusahaan. “Kita harus masuk mengendalikan perusahaan yang diakuisisi sehingga bisa didapatkan added value-nya, efisiensi yang bisa didapat,” kata dia.
Bagi Dividen

Dalam kesempatan itu, Dwi juga mengungkapkan jika perseroan akan mengusulkan pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp 3,33 triliun.

“Namun, semua tergantung pemegang saham,” tandasnya Ia menjelaskan, usulan dividen tersebut akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan.
Sementara itu, Semen Gresik menargetkan produksi hingga 19,5 juta ton.
“Tapi, semua ini akan terjadi pada semester II-2010,” kata dia.
Target produksi perseroan itu meningkat lima persen dibanding tahun lalu sebanyak 17,8 juta ton. Besaran target tersebut setara dengan penjualan. “Sales dan produksi kami kaitannya 98 persen,” ujar Dwi.
Namun, dia melanjutkan, perseroan memperkirakan terjadi penurunan pendapatan hingga delapan persen pada kuartal kedua jika dibandingkan kuartal pertama 2010. “Ini karena ada guncangan di Eropa,” kata dia.

Ia menambahkan, hingga April, proyek-proyek pemerintah belum dapat terealisasi. “Kami masih mengandalkan swasta untuk saat ini,” ujar dia.

Selama 2009, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 3,33 triliun. Laba bersih itu meningkat 33 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,52 triliun.
Pendapatan tercatat sebesar Rp 14,39 triliun, atau meningkat 18 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 12,21 triliun. Laba usaha tercatat Rp 4,34 triliun, atau naik 28 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 3,39 triliun.
Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat Rp 4,77 triliun, atau tumbuh 23 persen dibanding sebelumnya Rp 3,87 triliun.(jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar