Seperti diketahui, ribut-ribut wacana listrik gratis terhadap masyarakat miskin dengan aliran listrik di kisaran 450 VA-900 VA kemarin pun akhirnya membuat Dahlan secara paksa menarik kembali ucapannya.
“Persoalan PLN saat itu, sangat-sangat mendesak dan sangat sentimentil,” curhat Mustafa mengenang saat-saat Dahlan Iskan dicalonkan menjadi orang pertama di perusahaan listrik pelat merah, dihadapan Rapat Kerja Gabungan antara Komisi IV, VI, dan VII serta pemerintah dan pimpinan BUMN di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6).
Diyakininya, pemerintah mau tak mau harus bertanggung jawab atas dorongan masyarakat terhadap keberadaan listrik yang jadi permasalahan penting saat itu.
Kemudian, jelas Mustafa, Dahlan diusulkan untuk mengikuti fit and proper calon Dirut PLN saat itu. “Dan nyatanya beliau sampai sekarang ada di sini,” pungkasnya.(net)
0 komentar:
Posting Komentar