“Berdasarkan penawaran awal (bookbuilding) tidak tercapai kesepakatan harga,” kata Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas Harry Supoyo, selaku penjamin emisi saat dihubungi di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan, manajemen Molindo bersama penjamin emisi baru saja merampungkan masa bookbuilding dalam rangka penawaran umum saham perdana.
Hasilnya, permintaan investor lokal sangat kuat. “Hingga saat ini sebagian besar pemesan saham IPO Molindo berasal dari investor lokal,” kata Harry.
Melihat animo investor, perseroan akan memberikan porsi lebih besar kepada investor domestik. Langkah ini penting guna mendukung target otoritas yang ingin memberdayakan investir domestik (ritel).
Meski demikian, ia berjanji alokasi pembagiannya akan dilakukan secara proporsional antara porsi asing dan domestik. IPO Molindo ditawarkan dengan kisaran Rp 450-750 per saham. Dengan kisaran ini, dana IPO yang ditargetkan mencapai Rp 487 miliar. Sayangnya, lanjut Harry, dalam masa bookbuilding permintaan investor hanya terjadi di level tertentu saja.
Berdasarkan kabar, dalam masa bookbuilding investor banyak menawar harga minimal yakni di level Rp 450 per saham.
Sementara Molindo ingin harga yang terbentuk di level Rp 550 sehingga sesuai dengan rencana awal. Tidak beraninya investor menawar lebih tinggi dari harga minimal di kisaran Rp 450 karena bisnis inti Molindo di bidang industri kimia berbasis agro dengan produk Ethanol masih asing dibanding sektor lain seperti batu bara atau perbankan.(net)
0 komentar:
Posting Komentar