Selasa, 13 Juli 2010

12 Hari, Reksa Dana Merosot Rp 19,4 T

0 komentar
JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyatakan, selama 12 hari pertama Juli 2010 dana kelola reksa dana berkurang Rp 19,4 triliun menjadi Rp 103,81 triliun. Data Bapepam-LK yang dikutip Radar Surabaya, kemarin, pada akhir Juni tercatat dana kelola reksa dana menyentuh angka Rp 123 triliun. Artinya, dana kelola industri reksa dana sebesar Rp 103,81 triliun telah berkurang hingga 15,7 persen. Angka ini merupakan yang terendah dalam tahun ini.

Penurunan tersebut terjadi beriringan dengan merosotnya jumlah unit penyertaan reksa dana alias terjadi redemption besar-besaran selama dua pekan pertama Juli 2010. Hingga hari ini, jumlah unit penyertaan tercatat sebanyak 60,956 miliar unit, merosot 13,15 miliar unit atau 17,74 persen dari posisi akhir Juni 2010 sebanyak 74,106 miliar.

Sayangnya data Bapepam-LK tidak menyebutkan secara rinci penurunan NAB dan jumlah unit terjadi pada produk reksa dana mana saja. Namun penurunan ini sangat tajam, bahkan lebih rendah dari NAB dan jumlah unit pada akhir tahun 2009.
Pada akhir 2009, jumlah unit penyertaan reksa dana tercatat sebanyak 69,978 miliar unit dengan NAB sebesar Rp 116,732 triliun.
Mengacu pada data tersebut, maka posisi unit penyertaan saat ini telah menurun 12,89 persen dari akhir tahun lalu. Sedangkan posisi NAB saat ini juga merosot 11,07 persen dari posisi akhir tahun lalu.
Dikuasai Asing

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengungkapkan, kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 166,15 triliun per 8 Juli 2010. Dari jumlah itu, industri reksa dana memiliki SUN sebesar Rp 49 triliun sedangkan industri asuransi sebesar Rp 80,09 triliun atau meningkat hampir Rp 3 triliun dibandingkan awal Juli 2010 sekitar Rp 77,41 triliun.

Sementara dana pensiun memiliki SUN sebesar Rp 36,93 triliun dan industri perbankan memiliki SUN sebesar Rp 228,74 triliun. Dengan demikian total kepemilikan surat berharga negara (SBN) yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 626,43 triliun per 8 Juli 2010.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito mengungkapkan, kepemilikan dana asing di BEI diperkirakan sekitar 40 persen atau sekitar Rp 960 triliun. “Kepemilikan asing sekitar 60 persen-65 persen yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Tapi kepemilikan asing yang real diperkirakan 40 persen,” ujar Eddy. Ia mengatakan agar investor asing tetap tertarik berinvestasi di bursa saham, emiten yang tercatat di bursa saham diharapkan tetap tumbuh dan kondisi politik dan makro ekonomi diharapkan stabil.(net)

0 komentar:

Posting Komentar