Penurunan tersebut terjadi beriringan dengan merosotnya jumlah unit penyertaan reksa dana alias terjadi redemption besar-besaran selama dua pekan pertama Juli 2010. Hingga hari ini, jumlah unit penyertaan tercatat sebanyak 60,956 miliar unit, merosot 13,15 miliar unit atau 17,74 persen dari posisi akhir Juni 2010 sebanyak 74,106 miliar.
Pada akhir 2009, jumlah unit penyertaan reksa dana tercatat sebanyak 69,978 miliar unit dengan NAB sebesar Rp 116,732 triliun.
Mengacu pada data tersebut, maka posisi unit penyertaan saat ini telah menurun 12,89 persen dari akhir tahun lalu. Sedangkan posisi NAB saat ini juga merosot 11,07 persen dari posisi akhir tahun lalu.
Dikuasai Asing
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengungkapkan, kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 166,15 triliun per 8 Juli 2010. Dari jumlah itu, industri reksa dana memiliki SUN sebesar Rp 49 triliun sedangkan industri asuransi sebesar Rp 80,09 triliun atau meningkat hampir Rp 3 triliun dibandingkan awal Juli 2010 sekitar Rp 77,41 triliun.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito mengungkapkan, kepemilikan dana asing di BEI diperkirakan sekitar 40 persen atau sekitar Rp 960 triliun. “Kepemilikan asing sekitar 60 persen-65 persen yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Tapi kepemilikan asing yang real diperkirakan 40 persen,” ujar Eddy. Ia mengatakan agar investor asing tetap tertarik berinvestasi di bursa saham, emiten yang tercatat di bursa saham diharapkan tetap tumbuh dan kondisi politik dan makro ekonomi diharapkan stabil.(net)
0 komentar:
Posting Komentar