Rabu, 04 Agustus 2010

Disperindag: Seharusnya Sosialisasi Dulu, Baru dibagikan Kepada Masyarakat

0 komentar
LUBUKLINGGAU- Fenomena ledakan gas yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Mengundang simpati Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau. Pasalnya, pemerintah buru-buru membagikan gas tanpa mempertimbangkan sosialisasi dahulu kepada masyarakat yang akan menggunakannya.

"Pemakai gas 3 kilogram (kg) kan banyak masyarakat menengah ke bawah, yang mayoritas dari mereka sebelumnya memakai minyak tanah. Untuk berpindah ke gas, tentunya masyarakat harus mengetahui betul bagaimana cara pemakaian, perawatan, bahkan hal-hal yang perlu dihindari," jelas Kepala Disperindag, Masnun Syahrin kepada koran ini, Senin (2/8).

Menurutnya, masyarakat melakukan pemakaian, tanpa mengerti prosedur yang jelas untuk mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Oleh sebab itu, saat ini masyarakat masih memerlukan informasi yang jelas tentang pemakaian dan perawatan tabung gas terutama yang 3 kg. "Kalau sosialisasi lewat media elektronik, sepertinya masih belum efektif. Alangkah baiknya jika ada sosialisasi khusus baik melalui PKK maupun pemerintah untuk memberikan informasi tentang bagaimana sebaiknya ibu rumah tangga merawat tabung gas, memasangnya, dan mengetahui indikasi-indikasi tabung yang bocor," terang Masnun Syahrin.

Sejak awal Juli 2010 Disperindang melakukan pengawasan dan terjun langsung ke 6 agen di Kota Lubuklinggau. Belum ditemukan tabung gas yang tidak ber SNI. Setiap tabung yang telah dinyatakan lulus uji diberi penandaan dengan huruf yang tidak mudah hilang (embos/stamp) sekurang – kurangnya, Identitas perusahaan, merek atau logo. Terdapat nomor urut pembuatan, ada berat kosong tabung,terdapat bulan dan tahun pembuatan, tekanan pengujian (test pressure), Volume air, dan terdapat lingkaran merah pada cincin leher. (Mg03)

0 komentar:

Posting Komentar