Selasa, 31 Agustus 2010

Peminat Parcel Lesu, Pengusaha Rotan Banting Setir

0 komentar
LUBUKLINGGAU- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah, bisnis kerajinan rotan keranjang parcel masih sepi pembeli. Bahkan salah satu pengrajin memutuskan 2010 ini tidak lagi membuat keranjang parcel melainkan membuat kursi rotan.
“Peminat keranjang parcel rotan agak banyak pada 2008. Namun sejak ada peraturan pemerintah untuk tidak memberikan parcel, terlebih harga karet sekarang anjlok pada 2009 sudah bisa menjadi kaca bagi pengrajin rotan bahwa bisnis ini akan surut.

Terbukti 2010, supermarket besar di Kota Lubuklinggau sudah dua tahun ini tidak memesan keranjang parcel,” jelas pengelola sementara Aneka Rotan, Sri Yuniati (42) di Toko Aneka Rotan, Jalan Yos Sudarso No. 257, Lubuklinggau Timur II, Senin (30/8).
Belum lagi, tambah Sri Yuniati, harga bahan dasar (rotan, red) juga sudah mahal. Mahalnya harga ini dipicu oleh kelangkaan rotan di pasaran. Untuk mensiasati persaingan yang ketat, serta lesunya pembeli keranjang parcel, pengusaha sekaligus pengrajin rotan berinisiatif untuk membuat kerajinan yang harganya lebih menjanjikan.

“Mengenai kualitas akan selalu kami jaga, baik tentang kualitas bahan dasar, anyaman, sampai pada pengecatan. Sekarang kami lebih memilih membuat kursi karena dari segi harga, kursi lebih menguntungkan. Saat ini harga kursi rotan masih dalam kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3.500.000. Sedangkan jika membuat keranjang parcel, terkadang tidak sebanding dengan harga rotannya. Saat ini harga keranjang parcel pada kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 75 ribu per buah,” terang Sri Yuniati.(Mg03)

0 komentar:

Posting Komentar