Senin, 06 September 2010

Penjualan Busana Muslim Meningkat 80 Persen

0 komentar
LUBUKLINGGAU-Tepatnya H-7 Hari Raya Idul Firti 1431 Hijriah, toko penjual busana muslim di Kota Lubuklinggau mengalami peningkatan penjualan hingga 80 persen. Peningkatan ini baru terasa dua hari terakhir mengingat bersamaan dengan awal September 2010.
“Pembeli mulai banyak datang sejak 1 September hingga sekarang kami bisa menjual minimal 45 potong per hari, dan bisa diperkirakan H-4 pembeli akan semakin membeludak, permintaan juga semakin banyak. Kami sudah menyiapkan beberapa koleksi busana muslim terbaru sejak awal Ramadhan,” jelas penjual busana muslim, Andi (31) saat ditemui wartawan koran ini di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau.
Peningkatan penjualan ini, lanjut Andi, didukung banyaknya pedagang busana muslim musiman. Yang mereka melayani penjualan secara kredit ke desa-desa di luar Kota Lubuklinggau. Mayoritas dari mereka membeli dari Pasar Inpres. Dan jumlah yang dibeli cukup banyak. Pelanggan musiman ini memberikan satu jalan yang positif sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan barang.
Selain itu sistem kredit yang ditawarkan juga mempermudah konsumen untuk bisa memakai baju baru. Kenaikan angka penjualan ini menjadi satu tradisi yang terjadi di setiap daerah di Indonesia.
“Masyarakat membutuhkan baju baru di hari lebaran, terutama untuk anak-anak dan remaja. Dua pangsa pasar ini menuntut penjual seperti kami untuk lebih meningkatkan stok dan menawarkan desain yang menarik. Karena persaingan juga semakin ketat, kami juga harus berlomba untuk menawarkan harga yang terjangkau namun tetap menjamin kualitas bahan dari busana muslim yang ditawarkan,” jelas pemilik salah satu distro busana muslim, Aini (27) di toko miliknya berada di Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Jumat (3/9).
Selain permintaan yang melonjak drastis, harga busana muslim juga naik. “Kenaikan ini sudah terjadi sejak awal Ramadhan, distributor di Tanah Abang dan Padang juga sudah menaikkan harga. Kalau untuk Busana Muslim Remaja mode gamis harga peling rendah ditawarkan Rp 85.000 dan anak-anak Rp 80.000 per potong,” jelas Aini.
Sementara ini, lanjut Aini, mode yang paling digemari konsumen gamis dengan desain ramai. Meskipun warnanya agak klasik, tapi mode ini sedang tren di Pasaran. Kalau baju anak-anak yang paling laku mode Pildacil, dengan corak ramai dan warna cerah serta desain yang unik.
(Mg03)

0 komentar:

Posting Komentar