LUBUKLINGGAU- H+5 Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah, permintaan sayur di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau meningkat. Bahkan untuk memenuhi permintaan yang terus melonjak, hampir setiap penjual menambah stok dagangannya.
“Sejak pagi, penjual sayur eceran sudah berebutan membeli sayuran. Terutama bayam, terong, katu, kol dan sawi pahit. Dalam setengah hari ini sudah 20 kg kol, 15 kg kentang, dan 15 kg sawi terjual, ini hanya tinggal sedikit,” jelas seorang penjual sayur Pasar Inpres, Ida (30) saat ditemui wartawan koran ini, Selasa (14/9).
Masyarakat saat ini, lanjut Ida, baru bosan makan daging. Oleh sebab itulah, warga mulai berbalik untuk membeli sayuran dan lauk seperti tahu dan tempe. Sedangkan mengnai harga sayuran masih stabil. Untuk harga kol Rp 4.000 per kilogram, Timun Rp. 4.000 per kg, Sawi Rp 4.000 per kg, wortel Rp 5.000 per kg, kentang Rp 6.000 per kg, dan tomat Rp 4.000 per kg.
“Stok dari pemasok sangat banyak, terutama untuk sawi dan kol. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kalau harga bumbu yang sudah berangsur turun yaitu cabai merah besar yang hanya Rp 25.000 pr kg, sedangkan untuk cabai rawit hanya Rp 24.000,” tambah Ida.
Diperkirakan permintaan sayur ini akan terus meningkat sampai H+7 lebaran.
Terpisah, selanjutnya wartawan koran ini mengamati penjual daging di Pasar Inpres hanya terlihat beberapa lapak penjual daging ayam yang masih buka. Harga daging ayam, Selasa (14/9) berada dalam kisaran Rp 26.000 sampai Rp 28.000 per kg. Sedangkan untuk lapak daging sapi belum begitu ramai dikunjungi pembeli.
Meskipun demikian Reza (35), pedagang daging di Pasar Inpres meyakini permintaan daging akan melonjak seusai lebaran ini. Kebutuhan masyarakat akan daging berkaitan dengan datangnya musim hajatan di Kota Lubuklinggau. “Biasanya masyarakat banyak menggelar hajatan, sehingga permintaan naik. tapi untuk sekarang belum begitu terlihat. Hanya ada beberapa konsumen yang memesan,” jelas Reza.(Mg03)
Rabu, 15 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar